Pendahuluan

Kompetensi

Tes


Tim

 

Pemodelan Teks Diskusi

 

Perhatikan teks diskusi berikut!

 

Saat pelajaran Bahasa Indonesia pada materi teks diskusi, siswa kelas VIIII berdiskusi dengan judul “Seragam Sekolah, Perlukah Dihapus?”. Kelas dibagi menjadi dua, yaitu kelompok penyaji dan kelompok peserta diskusi.
Moderator

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi, Bu Santi, dan teman-teman yang  kami banggakan. Pada kesempatan kali ini, kami dari kelompok I akan menyajikan makalah yang berjudul “Seragam Sekolah, Perluka Dihapus?”.
Sebelum dimulai, saya akan memperkenalkan tim kami terlebih dahulu. Saya, Danisa, sebagai moderator. Tim penyaji terdiri atas Hani, Nadia, Amalia, Arif, dan Fikri.

Kepada tim penyaji dipersilakan menyampaikan makalahnya.
Penyaji I (Hani)

Terima kasih diucapkan kepada moderator yang telah membuka acara diskusi kali ini.
Untuk mengefektifkan waktu, akan saya paparkan berikut ini.
Mantan Mendiknas (Menteri Pendidikan Nasional) terdahulu, Bambang Sudibyo punya rencana menghapus seragam sekolah. Artinya, tidak ada lagi ketentuan siswa SD sampai SMA wajib berseragam. Kita masih menunggu, apakah rencana tersebut akan menjadi kenyataan dan ditaati sekolah-sekolah mengingat seragam sekolah adalah sebuah identitas, baik dari sisi jenjang pendidikan maupun indentitas sekolah.
Siswa SD menggunakan seragam baju putih dan bawahan merah,  siswa SMP bawahan biru baju putih, sedang  siswa SMA menggunakan bawahan abu-abu dan baju putih. Seperti diketahui pula, masing-masing sekolah bebas menentukan seragam sekolahnya, misalnya, warna sepatu harus hitam dan  bertali,  menggunakan kaos kaki putih dan ikat pinggang hitam. Motif seragam merupakan indentitas sekaligus kebanggan sekolah.

Nah, berdasarkan paparan di atas, sikap dan tindakan apa yang perlu kita  lakukan untuk menyelesaikan permasalah di atas?
Moderator

Kami membuka sesi tanya jawab, usul, dan saran terhadap permasalahan ini. Kami persilakan.

Kepada Saudara Lanang dipersilakan menyampaikan pendapatnya. Mohon sebutkan asal kelompok Saudara.
Peserta 1 (Lanang)

Perkenalkan nama saya Lanang dari Kelompok 2. Kami akan menyampaikan pendapat kami untuk mendukung  agar seragam sekolah tidak jadi dihapus.

Menurut kelompok kami,   seragam sekolah dimaksudkan untuk menghilangkan perbedaan antarsiswa yang satu dengan yang lain. Seorang siswa tidak bisa bergaya dan memamerkan baju-baju mewahnya di sekolah. Seorang siswa dipaksa tampil seperti siswa lainnya. Di dalam kebijakan seragam ini, ada pula pengajaran disiplin terhadap siswa. Pada sekolah tertentu, siswa dikenai hukuman apabila melanggar ketentuan seragam sekolahnya.
Moderator

Terima kasih kepada Saudara Lanang yang telah menyampaikan pendapatnya.
Peserta lain yang akan menyampaikan pendapatnya dipersilakan.

Kepada Saudari Husna dipersilakan.
Peserta 2 (Husna)

Perkenalkan nama saya Husna dari Kelompok 5. Kami akan menyampaikan pendapat kami untuk menentang agar seragam sekolah dihapus saja.

Kebijakan Mendiknas menghapus seragam sekolah patut dipertimbangkan. Kita tidak perlu khawatir penghapusan seragam sekolah akan menimbulkan efek negatif terhadap siswa misalnya akan terjadi perang pamer kekayaan. Siswa keluarga kaya akan memamerkan pakaian mewahnya, sehingga menimbulkan kecemburuan siswa lain.
Moderator

Baik, teman-teman, sudah ada dua pendapat yang disampaikan oleh dua teman kita. Ada pendapat yang mendukung  dan ada pendapat yang menentang kebijakan ini.
Bagaimana menurut pendapat teman lain, atau pendapat tim penyaji.

Baik,  kepada Saudara Eric  dipersilakan menyampaikan pendapatnya.
Peserta 3 (Eric) Nama saya Eric dari kelompok 3. Kelompok kami sependapat dengan apa yang disampaikan oleh Saudara Lanang. Kami mendukung bahwa seragam sekolah tidak perlu dihapus. Mengenai kedisiplinan, jika siswa-siswi berseragam, hal ini dapat mengurangi kenakalan remaja. Jika mereka tidak berseragam, rasanya seperti tidak berangkat ke sekolah.
Moderator Saudara Tsaniya dipersilakan.
Peserta 4 (Tsaniya)

Terima kasih, moderator.

Pendapat kelompok kami, jika siswa-siswi tidak berseragam, dapat membuat siswa lebih kreatif dalam berpikir karena pikiran mereka pun lebih bebas.
Moderator Baiklah, teman-teman, diskusi kita sangat alot. karena keterbatasan waktu, kami persilakan tim penyaji menyampaikan kesimpulan diskusi kita kali ini.
Penyaji 2 (Fikri)

Kesimpulan diskusi kali ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

         Penggunaan seragam sekolah berkaitan dengan disiplin. Disiplin di sekolah diajarkan tidak secara formal seperti di dalam pendidikan militer, tetapi ditempatkan pada kerangka pola dan perilaku masyarakat secara lebih luas. Disiplin haruslah dimulai dari tingkat paling dasar, yakni rumah tangga.  Orang tua dan anggota keluarga harus menjadi garda terdepan keteladanan bagi siswa untuk bersikap disiplin bagi diri sendiri dan orang lain. Disiplin harus dilakukan sebagai tanggung jawab bukan sebagai indoktrinasi. Disiplin bukanlah sekadar formalitas melalui seragam sekolah, karena seragam sekolah bukanlah unsur elementer dalam sistem pendidikan nasional.
Moderator

Baiklah, teman-teman, berakhir juga diskusi kita kali ini. Ucapan terima kasih kepada Guru kita, Bu Santi, yang telah membimbing kita selama ini. Ucapan terima kasih pula kepada tim penyaji dan teman-teman semua sebagai peserta diskusi.
Saya sebagai moderator meminta maaf jika ada kekurangan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Kegiatan diskusi seperti di atas merupakan salah satu bentuk kegiatan wicara. Dengan berdiskusi kita dapat memperluas pengetahuan serta memperoleh banyak pengalaman. Diskusi adalah pertukaran pikiran, gagasan, pendapat antara dua orang atau lebih secara lisan. Tujuan diskusi adalah mencari kesepakatan atau kesepahaman gagasan atau pendapat. Diskusi yang melibatkan beberapa orang disebut diskusi kelompok. Dalam diskusi kelompok dibutuhkan seorang pemimpin yang disebut ketua diskusi/moderator. Tugas ketua diskusi adalah membuka dan menutup diskusi, membangkitkan minat anggota untuk menyampaikan gagasan, menengahi anggota yang berdebat, serta menyimpulkan hasil diskusi. Adapun jenis-jenis diskusi, antara lain, seminar, sarasehan, simposium, diskusi panel, kongres, muktamar, lokakarya. Dari jenis-jenis diskusi yang telah kamu ketahui, manakah yang pernah kamu lakukan? Pada materi sebelumnya, kamu telah membaca contoh dialog dalam kegiatan berdiskusi. Nah, pada materi ini kamu akan berlatih membaca teks diskusi berjudul “Seragam Sekolah, Perlukah Dihapus?”

 

 

 

 

 

Seragam Sekolah, Perlukah Dihapus?

 

Oleh Arissetyanto Nugroho

 

 

Mantan Mendiknas (Menteri Pendidikan Nasional) terdahulu, Bambang Sudibyo punya rencana menghapus seragam sekolah. Artinya, tidak ada lagi ketentuan siswa SD sampai SMA wajib berseragam. Kita masih menunggu, apakah rencana tersebut akan menjadi kenyataan dan ditaati sekolah-sekolah mengingat seragam sekolah adalah sebuah identitas, baik dari sisi jenjang pendidikan maupun indentitas sekolah.
Siswa SD menggunakan seragam baju putih dan bawahan merah,  siswa SMP bawahan biru baju putih, sedang  siswa SMA menggunakan bawahan abu-abu dan baju putih. Seperti diketahui pula, masing-masing sekolah bebas menentukan seragam sekolahnya, misalnya, warna sepatu harus hitam dan  bertali,  menggunakan kaos kaki putih dan ikat pinggang hitam. Motif seragam merupakan indentitas sekaligus kebanggan sekolah.
Seragam sekolah dimaksudkan untuk menghilangkan perbedaan antarsiswa yang satu dengan yang lain. Seorang siswa tidak bisa bergaya dan memamerkan baju-baju mewahnya di sekolah. Seorang siswa dipaksa tampil seperti siswa lainnya. Di dalam kebijakan seragam ini, ada pula pengajaran disiplin terhadap siswa. Pada sekolah tertentu, siswa dikenai hukuman apabila melanggar ketentuan seragam sekolahnya.
Kebijakan Mendiknas menghapus seragam sekolah patut dipertimbangkan. Kita tidak perlu khawatir penghapusan seragam sekolah akan menimbulkan efek negatif terhadap siswa, misalnya  akan terjadi perang pamer kekayaan. Siswa keluarga kaya akan memamerkan pakaian mewahnya sehingga menimbulkan kecemburuan siswa lain.

Disiplin diajarkan tidak secara formal, seperti di dalam pendidikan militer, tetapi ditempatkan pada kerangka pola dan perilaku masyarakat secara lebih luas. Disiplin haruslah dimulai dari tingkat paling dasar, yakni rumah tangga. Artinya, orang tua dan anggota keluarga harus menjadi garda terdepan keteladanan bagi siswa untuk bersikap disiplin bagi diri sendiri dan orang lain. Disiplin harus dilakukan sebagai tanggung jawab bukan sebagai indoktrinasi. Disiplin bukanlah sekadar formalitas melalui seragam sekolah, karena seragam sekolah bukanlah unsur elementer dalam sistem pendidikan nasional.

 

Untuk mengetahui pemahamanmu tentang teks diskusi “Seragam Sekolah, Perlukah Dihapus?”, jawablah pertanyaan berikut!

  1. Siapakah yang memiliki rencana untuk menghapus seragam sekolah?
  2. Penggunaan seragam sekolah memiliki maksud tertentu. Apakah maksudnya?
  3. Isu apa yang didiskusikan dalam teks tersebut?
  4. Pada paragraf ke berapa disebutkan argumen/pendapat yang menolak penghapusan penggunaan seragam sekolah?
  5. Pada paragraf ke berapa disebutkan argumen/pendapat yang mendukung penghapusan penggunaan seragam sekolah?
  6. Apa simpulan teks tersebut?
  7. Bagaimana pendapatmu mengenai penghapusan penggunaan seragam sekolah?