A. Unsur Intrinsik Cerita

 

Dalam sebuah cerita terdapat unsur pembangun cerita yang lebih dikenal dengan unsur intrinsik cerita. Namun tidak semua unsur intrinsik ini harus dikomentari. Cukup beberapa bagian saja, misalnya penggambaran watak tokohnya, penggambaran latarnya, dan atau tahapan alurnya.

Unsur intrinsik cerita, yaitu:

• Penggambaran watak tokoh
  (secara langsung, bisa melalui dialog tokoh yang bersangkutan, bisa melalui dialog tokoh lain, bisa melalui tingkah laku)
• Penggambaran latar  
  (penggambaran latar jelas, ada yang tersembunyi/tidak langsung)
• Alur 
  (alurnya runtut, mudah dipahami atau alurnya tidak runtut, sulit dipahami)

 

B. Beda Komentar dengan Kritik

 

Komentar dengan kritik hampir sama isinya. Karena hampir sama, berarti ada bedanya. Perbedaan di sini terletak pada akhir pernyataannya. Kalau kritik biasanya diakhiri dengan pemberian solusi, sedangkan komentar tidak. Pada kritik, yang disampaikan hanya kekurangannya saja, sedangkan komentar, bisa kekurangan bisa juga kelebihannya yang ada.

 

 

 

C. Data Bagian yang Akan Dikomentari

 

Sebelum menyampaikan komentar, kita perlu mendata terlebih dahulu, bagian mana yang patut diberi komentar. Baik kelebihan, maupun kekurangan cerita. Data ini  diidentifikasi kemudian dipisahkan antara bagian kelebihannya dan kekurangannya.