Buku telepon sangat dibutuhkan untuk seseorang yang tengah mencari informasi mengenai nama orang/lembaga/instansi yang dibutuhkannya. Hal ini disebabkan oleh kelengkapan informasi yang termuat dalam buku telepon. Biasanya informasi tersebut terdiri atas alamat rumah dan kantor, nomor telepon dan faksimile, serta pada era informasi sekarang, ditambah dengan informasi alamat website atau email.
Buku telepon adalah buku berisi nama, alamat, dan nomor telepon milik pelanggan telepon dalam wilayah tertentu. Penerbit buku telepon adalah perusahaan jasa telekomunikasi atau penyedia layanan informasi telepon. Di Indonesia, penerbit buku telepon, misalnya, Telkom.
Buku telepon terdiri dari dua edisi, yaitu buku putih yang dicetak di atas kertas tidak berwarna (white pages) dan buku lembar kuning (halaman kuning/yellow pages) yang dicetak di atas kertas berwarna kuning. Buku putih memuat nomor telepon pelanggan residensial, lembaga negara, dan perusahaan. Buku halaman kuning memuat informasi bisnis. Buku telepon tidak hanya tersedia dalam bentuk buku, tetapi juga melalui situs web atau media rekam seperti CD-ROM.
Yang akan dipelajari pada materi ini adalah menemukan informasi secara cepat dan tepat dalam buku telepon. Sama halnya seperti kamus, indeks, dan ensiklopedia, buku telepon pun disusun secara alfabetis/abjad. Oleh karena itu, nama pelanggan disusun berabjad sesuai peraturan mengabjad yang berlaku di suatu Negara.
Buku telepon memuat informasi antara lain:
1. Halaman Putih
a. Departemen, lembaga negara, lembaga Non-Departemen
1) Disusun pada halaman menurut abjad
2) Bagian-bagian departemen/lembaga disusun berdasarkan struktur organisasi
3) Lembaga pemerintahan yang berada di bawah suatu departemen, ditempatkan di bawah departemen
yang bersangkutan, misalnya, Pustekkom di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Nama langganan pribadi
1) Nama keluarga/marga dicantumkan lebih dahulu baru diikuti nama pribadi, misalnya, Frans Halomoan
dikelompokkan pada abjad H
2) Nama pribadi tanpa nama marga/ keluarga ditulis langsung, misalnya, Ahmad Hafiz dikelompokkan pada abjad A
3) Singkatan nama, gelar, pangkat, dan lainnya yang sejenis dicantumkan di belakang,
misalnya, Reza Hambali, Drs. dikelompokkan pada abjad R
c. Badan usaha
Nama perusahaan didahulukan, lalu diikuti oleh bentuk badan usaha itu (Koperasi, PT, CV, dll. )
d. Petunjuk halaman
Setiap halaman memiliki petunjuk abjad yang tertulis pada sudut kiri dan kanan atas setiap halaman
untuk memudahkan pelanggan menemukan nama yang dicari, misalnya : Ahmad Zulpikar
terdapat di halaman AHM - AZI
2. Halaman kuning
a. Memuat daftar badan usaha yang disusun menurut kelompok usaha
b. Langkah-langkah menemukan informasi dalam halaman kuning sebagai berikut:
1) Lihatlah pada indeks yang ada di depan untuk menentukan jenis informasi yang hendak dicari,
misalnya, kita akan mencari informasi tentang biro sekolah. Pada indeks di depan dicantumkan
bahwa biro sekolah (school bireus) ada pada klasifiksi B.
2) Pandangan kita langsung mencari klasifikasi B mengenai informasi biro sekolah.
3) Lalu, pandangan kita langsung meluncur menuju kata atau kelompok kata yang memuat
informasi biro sekolah.
4) Ternyata di klasifikasi tersebut biro sekolah ada di halaman 513 -514.
5) Selanjutnya, langsung saja kita buka halaman yang dimaksud.
6) Biro Sekolah yang kita butuhkan adalah Biro sekretaris dengan alamat Jalan Jenderal Sudirman Kav. 32,
Telepon 570-1917.