Pendahuluan

Kompetensi

Tes

 

Pengubahan Wawancara menjadi Narasi

 

Untuk menceritakan atau menyampaikan kembali hasil wawancara kepada orang lain, teks wawancara perlu diubah dalam bentuk narasi. Narasi merupakan bentuk karangan pengisahan suatu cerita atau kejadian. Untuk dapat membuat narasi yang baik, kamu harus bisa mengubah kalimat langsung dalam wawancara menjadi kalimat tak langsung.

 

Ditinjau dari penggunaan ujarannya, kalimat dapat dibedakan menjadi kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Keduanya merupakan kalimat berita

 

Kalimat Langsung

  •  Kalimat langsung adalah kalimat yang di dalamnya terdapat (mengutip, memetik, mengambil) ucapan langsung seseorang.
  • Bagian kutipan dalam kalimat langsung dapat berupa: kalimat berita, kalimat tanya atau kalimat perintah.
  • Bagian kutipan biasanya ditandai dengan tanda petik ( “....” )

 

Kalimat Tidak Langsung

  • Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan orang lain.
  • Jika diperlukan dapat menggunakan kata tanya (apa, bagaimana, siapa), kata hubung (bahwa, agar, karena), kata depan (tentang).

Contoh :

Agar kamu dapat menarasikan teks wawancara dengan baik, lakukan langkah-langkah berikut:

                1. Bacalah teks wawancara dengan cermat.

                2. Catatlah pokok-pokok isi wawancara.

                3. Buatlah pengantar ke arah isi wawancara.

                4. Narasikan isi wawancara dengan mengembangkan pokok-pokok isi.

                5. Lengkapilah narasi dengan bagian penutup.


Agar kalian lebih jelas lagi, Bagaimana mengubah teks wawancara menjadi bentuk narasi, coba kalian perhatikan secara seksama contoh berikut. Teks wawancara yang akan digunakan adalah hasil wawancara antara wartawan dan Irfan Bachdim. Kutipan jawaban Irfan dapat digunakan untuk menentukan pokok-pokok isi wawancara dan narasi.



Bentuk narasinya sebagai berikut :


Kalimat yang dicetak tebal merupakan narasi yang tertera pada tabel di atas, tetapi tidak semua narasi digunakan dalam paragraf tersebut.