![]() |
![]() |
Simpulan Isi Wawancara
Uraian
Tentunya kamu masih ingat tentang materi wawancara yang pernah kamu pelajari sebelumnya. Namun, karena banyak hal yang kamu pelajari, mungkin kamu hanya sedikit mengingat mengenai hal-hal yang berhubungan dengan wawancara. Nah, untuk membangkitkan ingatanmu mengenai materi wawancara, pelajarilah materi berikut ini yang mencakup pengertian wawancara, siapa saja yang terlibat dalam wawancara, bentuk-bentuk wawancara, dan contoh petikan wawancara, serta mendata pokok pikiran yang dikemukakan narasumber dalam wawancara.
Pada kegiatan belajar 1 ini, kamu juga akan diperdengarkan audio (rekaman) kegiatan wawancara tentang seorang kepala kelurahan yang berhasil menanggulangi banjir di daerah tempat tinggalnya. Kamu diminta untuk mendengarkan rekaman kegiatan wawancara dengan saksama. Pada kegiatan ini juga diperjelas dengan menggunakan teks wawancara sebagai pendamping bahan simakan.
1. Apa yang dimaksud dengan wawancara?
Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh seseorang kepada seorang narasumber yang bertujuan untuk menggali informasi atau mendapatkan keterangan mengenai suatu hal kepada orang banyak. Wawancara biasanya dilakukan oleh seseorang yang memerlukan penjelasan lebih lanjut mengenai sesuatu hal. Nantinya hasil wawancara tersebut dapat dimuat di surat kabar, disiarkan melalui radio, ditayangkan di layar televisi, atau hanya sebagai bahan laporan.
2. Siapa saja orang yang terlibat dalam wawancara?
Orang-orang yang terlibat dalam wawancara, minimal terdapat dua orang, yaitu pewawancara dan narasumber.
Pewawancara adalah orang yang berkepentingan dalam sebuah wawancara. Pewawancaralah yang menyiapkan berbagai keperluan sehingga sebuah wawancara dapat terlaksana dengan baik, seperti menyiapkan waktu dan tempat terjadinya wawancara, daftar pertanyaan, alat bantu seperti alat perekam, baik tape recorder, kamera, atau video. Pewawancara ini dapat disebut juga sebagai reporter.
Narasumber merupakan seseorang yang memiliki sumber berita/informasi. Narasumber harus memberikan informasi yang objektif dan sesuai dengan apa yang diketahuinya. Seorang narasumber dapat saja seorang ahli ekonomi, seorang saksi mata kecelakaan lalu lintas, anak SMP X yang berhasil memenangkan lomba sains di wilayahnya.
3. Apa saja bentuk-bentuk wawancara?
Bentuk-bentuk wawancara dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Wawancara berita yang dilakukan untuk mencari bahan berita, misalnya, wawancara dengan petugas tentang museum Bank Indonesia.
b. Wawancara dengan daftar pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu.
c. Wawancara telepon, yaitu wawancara yang dilakukan melalui pesawat telepon jika narasumber sulit ditemui.
d. Wawancara pribadi, yaitu kepada satu orang, misalnya, wawancara dengan pemenang lomba karya ilmiah.
e. Wawancara dengan banyak orang, misalnya, wawancara dengan sekelompok buruh yang berdemonstrasi.
f. Wawancara dadakan/mendesak, misalnya, ada kejadian penting seperti saksi mata kecelakaan di jalan raya.
g. Wawancara kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya.
Setelah itu, kamu memahami hal-hal yang berhubungan dengan wawancara, berikut ini kamu diminta untuk mendata pikiran, pendapat, dan gagasan (pokok pikiran) yang dikemukakan narasumber. Hal ini dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mencatat pokok-pokok pikiran dalam wawancara tersebut. Pokok-pokok pikiran dalam wawancara dapat berupa jawaban atas pertanyaan apa permasalahan dalam kejadian tersebut, siapa saja yang terlibat dalam kejadian tersebut, di mana dan kapan kejadiannya berlangsung, mengapa hal itu bisa terjadi, dan bagaimana cara menyelesaikannya. Cara tersebut dikenal dengan rumus adiksimba (apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana). Istilah lain dari adalah 5 W + 1 H, yaitu what, where, when, who, why, dan how.
Berikut ini kamu dapat mendengarkan rekaman teks wawancara. Untuk mendengarkan rekaman wawancara, kamu dapat menekan tombol on. Jika telah selesai, tekanlah tombol off untuk menghentikannya.
Petikan teks wawancara untuk diperdengarkan sebagai bahan simakan.
Wawancara dengan Kepala Kelurahan yang Dapat Menanggulangi Banjir |
|
Pewawancara
|
Siang, Pak. Daerah Cikoko tempat Bapak memimpin ini setiap tahunnya pada musim hujan selalu terkena banjir, sedangkan tahun ini daerah Bapak terbebas dari banjir, terutama saat hujan besar tiga hari yang lalu. Apa yang Bapak dan warga di daerah ini lakukan sehingga daerah ini jauh dari musibah banjir? |
Pak Lurah
|
Sederhana saja, Mbak. Saya hanya mengimbau kepada seluruh warga di daerah ini agar selalu menciptakan lingkungan yang bersih karena terjadinya banjir di daerah ini disebabkan oleh ketidakpedulian warga dalam menjaga kebersihan lingkungan. |
Pewawancara |
Bagaimana bentuk konkretnya, Pak. Mohon dijelaskan. |
Pak Lurah
|
Lingkungan yang bersih tidak didapat hanya dengan duduk berpangku tangan. Ada beberapa program yang saya terapkan, yaitu (1) jauh sebelum musim hujan, kira-kira sejak Juli lalu saya telah meminta warga untuk selalu membersihkan selokan di sekitar rumahnya dari pukul 05.30 – 06.00 WIB pada Senin – Sabtu dan Minggu pada pukul 07.00 – 07.30 WIB, (2) menindak tegas warga yang kedapatan membuang sampah sembarangan, (3) mengadakan kerja bakti bulanan untuk membersihkan selokan, terutama kali Ciliwung pada minggu kedua. Alhasil, pada bulan September ini daerah kami terbebas dari banjir. |
Pewawancara |
Mengapa warga begitu antusias menjalankan program ini, Pak? Apakah semua warga menjalankannya? |
Pak Lurah
|
Ya, Alhamdulillah, semua warga menyambutnya dengan tangan terbuka dan tentu saja menjalankannya dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan. |
Pewawancara |
Apakah ada kiat-kiat khusus yang Bapak jalankan sehingga semua warga mau bahu-membahu menjalankan program ini? |
Pak Lurah
|
Kiat-kiat khusus? Saya rasa tidak ada, ya. Hal ini disebabkan oleh kesadaran mereka tentang bahaya banjir dan kebersihan lingkungan. Hal ini juga tentu terkait dengan kesehatan, baik keluarga maupun masyarakat. Oya, tetapi memang saya memberikan reward/penghargaan kepada RT yang paling rajin menjalankan program ini berdasarkan hasil pengamatan petugas kami sehingga RT-nya terlihat bersih. |
Pewawancara |
Boleh saya tahu, reward/penghargaannya dalam bentuk apa? Uang atau barang? |
Pak Lurah
|
Ya, penghargaannya dalam bentuk uang dan barang. Uang senilai Rp2.000.000,00 dan dalam bentuk barang, yaitu peralatan kebersihan, seperti sapu, kemoceng, dan lain-lain. |
Pewawancara |
Setelah apa yang Bapak lakukan ini berhasil. Menurut Bapak apa kuncinya agar suatu daerah bisa terbebas dari banjir? |
Pak Lurah
|
Menurut saya kuncinya adalah usaha. Jadi, usaha yang saya lakukan untuk membebaskan daerah ini dari bencana banjir adalah dengan menjalankan program kebersihan dan menjalankan kiat khusus berupa pemberian reward/penghargaan untuk memacu antusiasme warga. |
Pewawancara |
Oh, begitu. Baiklah, Pak. Terima kasih atas kesediaan Bapak untuk kami wawancarai. |
Pak Lurah |
Ya, sama-sama. |
Setelah kamu mendengarkan wawancara, perhatikan pokok-pokok pikiran dalam teks wawancara di atas
Yang dibicarakan dalam teks wawancara di atas adalah tentang Bapak Lurah Cikoko yang berhasil menanggulangi banjir yang melanda daerahnya setiap musim hujan.
Daerah yang berhasil menanggulangi banjir itu terletak di Kelurahan Cikoko
Bapak Lurah Cikoko melaksanakan program penanggulangan banjir sejak bulan Juli s.d. September .
Yang berhasil menanggulangi banjir di daerah Cikoko adalah Bapak Lurah Cikoko.
Bapak Lurah Cikoko berhasil menanggulangi banjir di daerahnya karena setiap tahunnya daerah tersebut selalu dilanda bencana banjir. Hal ini disebabkan pula oleh kurangnya ketidakpedulian warga dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Cara Bapak Lurah Cikoko dalam menanggulangi banjir, yaitu beliau menjalankan program kebersihan, jauh sebelum musim hujan, warga harus selalu membersihkan selokan di sekitar rumahnya (2) menindak tegas warga yang membuang sampah sembarangan, (3) mengadakan kerja bakti bulanan. Saya juga menjalankan kiat khusus, yaitu dengan memberikan reward/penghargaan berupa uang dan barang sehingga mampu memotivasi warga.
Pada kegiatan sebelumnya, kamu telah dapat mendata pokok-pokok pikiran narasumber dalam wawancara. Berikut ini kamu akan mendiskusikan ketepatan data pikiran, pendapat, dan gagasan (pokok pikiran) yang dikemukakan narasumber dalam wawancara.
Berdasarkan pokok-pokok pikiran wawancara yang dilakukan oleh narasumber adalah sebagai berikut.
Setelah mengikuti materi pada uraian ini, apakah kamu sudah dapat menemukan pokok-pokok pikiran yang dikemukakan narasumber dalam wawancara? Nah, berikut ini kamu dapat mengikuti simulasi yang berhubungan dengan menemukan pokok-pokok pikiran. Selamat mencoba
.