![]() |
![]() |
Perhitungan Laba/Rugi Suatu Usaha
Kegiatan Belajar 2
![]() |
Secara khusus, setelah mempelajari kegiatan Anda diharapkan dapat: |
![]() |
Apakah Anda sudah siap mempelajari kegiatan belajar kedua ?. Baiklah kegiatan belajar kedua akan membahas mengenai biaya produksi. |
Produksi berlangsung dengan jalan mengolah masukan (input) menjadi keluaran (out put). Masukan merupakan pengorbanan biaya yang tidak dapat dihindarkan untuk melakukan kegiatan produksi.
Setiap pengusaha harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga pokok barang yang dihasilkan. Untuk menghitung biaya produksi terlebih dahulu harus dipahami pengertiannya.
Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit diidentifikasikan dan hitungannya.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut: | |
a. | Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi |
b | Bahan-bahan pembantu atau penolong |
c | Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur. |
d | Penyusutan peralatan produksi |
e | Uang modal, sewa |
f | Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi |
g. | Biaya pemasaran seperti biaya iklan |
h. | Pajak |
Secara umum unsur biaya tersebut dapat dibagi atas tiga komponen biaya, berikut : | |
1. | Komponen biaya bahan, meliputi semua bahan yang berkaitan langsung dengan produksi. |
2. | Komponen biaya gaji/upah tenaga kerja |
3. | Komponen biaya umum (biaya over head pabrik) meliputi semua pengorbanan yang menunjang terselenggaranya proses produksi. |
Sampai disini sudahkah Anda pahami mengenai pengertian biaya produksi? Untuk meningkatkan pemahaman coba Anda berkunjung ke suatu perusahaan yang ada disekitar lingkunganmu dan catat biaya apa sajakah yang terdapat menurut unsur biaya di atas.
Biaya tetap adalah Biaya yang dalam periode tertentu jumlahnya tetap tidak tergantung jumlah produksi. Biaya ini sifatnya tetap hanya sampai periode tertentu atau batas produksi tertentu, tetapi akan berubah jika batas itu dilewati. Contoh, biaya penyusutan mesin, biaya penyusutan gedung, pajak perusahaan, biaya adminitrasi.
Besarnya biaya tetap total (TFC), merupakan jumlah seluruh biaya total yang dikeluarkan dalam suatu periode waktu tertentu. Contoh, suatu perusahaan menghasilkan produksi 800 unit dengan biaya tetap total 250.000. Berapakah biaya tetap yang dikeluarkan jika produksi kurang dari 800 unit.
Jawaban:
Besar biaya tetap total Rp. 250.000, karena berapapun produksi besar biaya tetap tidak berubah.
Biaya variabel adalah Biaya produksi yang jumlahnya berubah sesuai dengan jumlah produksi yang dihasilkan. Jika produksi sedikit, biaya variabel sedikit dan sebaliknya.. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan mentah, upah tenaga produksi, bahan pembantu.
Besarnya biaya variabel total (TVC), jumlah seluruh biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk. Untuk menghitung besar variabel total dapat menggunakan rumus berikut :
![]() |
Keterangan: TVC = Biaya variabel total VC = Biaya variabel per unit Q = Jumlah produksi. TVC = VC x Q |
Contoh :
Suatu produksi dihasilkan sebanyak 400 unit, biaya variabel per unit Rp. 2.000,00. Berapakah biaya variabel total ?.
Jawab :
Diketahui VC = 2.000,00 dan Q = 400 unit
TVC = VC x Q = 2.000 x 400 = 800.000
Apakah Anda sudah mengerti dengan dua jenis biaya produksi ?. Baik kita lanjutkan dengan biaya total.
Biaya total adalah Seluruh biaya yang dikorbankan yang merupakan totalitas biaya tetap ditambah biaya variabel. Besarnya biaya total dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Contoh :
Produk sebanyak 800 unit memerlukan biaya tetap Rp. 250.000 dan biaya variabel per unit Rp. 4000, maka besarnya biaya total ?.
Jawab :
Diketahui TFC = 250.000
TVC = 800 x 4000 = 3.200.000
TC = TFC + TVC = 250.000 + 3.200.000 = 3.450.000
Untuk memahami jenis-jenis biaya produksi coba Anda beri tanda cheklist (V) sesuai penggolongan biaya produksi yang benar pada tabel biaya produksi di bawah ini :
Berdasarkan perhitungan rata-rata, kita mengenal empat macam konsep biaya sebagai berikut :
a. | Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost atau AFC) : |
Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap yang dibebankan pada tiap produk atau produk per unit yang dihasilkan. AFC dapat dihitung dengan cara membagi TFC dengan Q, jika dirumuskan sebagai berikut: |
![]() |
Keterangan: AFC = biaya tetap rata-rata TFC = Biaya tetap total Q = Jumlah produk |
Karena TFC dalam periode waktu tertentu tetap, maka semakin besar Q, AFC nya semakin kecil.
b. | Biaya variabel rata-rata (Average Variable Cost atau AFC) : |
Biaya variabel rata-rata adalah b iaya variabel yang dibebankan pada tiap unit produk yang dihasilkan. AVC dapat dihitung dengan cara membagi TVC dengan Q, jika dirumuskan: |
![]() |
Keterangan: AVC = biaya variabel rata-rata TFC = Biaya variabel total Q = Jumlah produk |
c. | Biaya rata-rata (Average Cost atau AC) : |
Biaya rata-rata adalah biaya produksi per unit produk yang dihasilkan. AC dapat dihitung dengan cara TC dibagi Q, jika dirumuskan: |
![]() |
Keterangan: AC = biaya rata-rata TC = Biaya total Q = Jumlah produk |
d. | Biaya marginal (Marginal Cost atau MC) : |
Biaya marginal adalah biaya tambahan yang diperlukan untuk satu unit produk yang dihasilkan. Munculnya MC diakibatkan adanya perluasan produksi yang dilakukan perusahaan dalam rangka menambah jumlah produk yang dihasilkan. MC dapat dihitung dengan cara tambahan TC (TC) dibagi tambahan produk (Q), jika dirumuskan: |
Sampai disini apakah Anda memiliki permasalahan dalam memahami jenis-jenis biaya produksi?. Jika masih kurang jelas silahkan mempelajari ulang. Untuk lebih memahami konsep-konsep biaya akan kita coba tuangkan dalam tabel dan grafik
Perhatikan tabel biaya tetap dan biaya tetap rata-rata
Dari tabel di atas besar TFC tidak berubah (ingat konsep biaya tetap!), dan biaya tetap rata-rata diperoleh dari rumus AFC = TFC/Q . Nilai FC makin besar jumlah produksi makin kecil AFC-nya.
Jika dilukiskan dalam grafiknya, adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Kurva TFC terlihat mendatar
Kurva AFC terlihat turun dari kanan atas ke kiri baw.
Perhatikan tabel biaya tetap dan biaya tetap rata-rata
![]() |
Keterangan: Kurva TVC menunjukkan kenaikan sejalan dengan penambahan jumlah produksi |
![]() |
Keterangan: Kurva AVC memiliki bentuk garis lengkung menyerupai huruf U. Proses turun naik sejalan penambahan produksi. |
Perhatikan tabel biaya produksi di bawah ini
Keterangan :
Kurva TC menunjukkan kenaikan sejalan kenaikan jumlah produksi.
TC pada produk sama dengan nol (Q = 0) jumlah TC = TFC.
Keterangan:
Kurva AC mempunyai bentuk lengkung adanya kecenderungan naik turun.
Untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai biaya marginal.
Perhatikan tabel dibawah ini:
Keterangan:
Kurva MC memiliki bentuk garis lengkung dan meningkat sejalan penambahan produksi.
Dengan penjelasan melalui tabel dan grafik/kurva di atas coba Anda selesaikan tabel dibawah ini, pergunakan kakulator jika ada, jangan lupa untuk mengingat cara-cara perhitungannya. Selamat mencoba.
Apakah Anda dapat menyelesaikan tabel diatas?. Jika terdapat masalah cara perhitungan, coba Anda pelajari penjelasannya. Sebagai penutup kegiatan belajar 2, akan ditampilkan keempat grafik biaya rata-rata.
Keterangan:
- Kurva/grafik AFC terus menurun
- Kurva AVC, AC, MC terus meningkat
- Kurva MC memotong di nilai terendah pada kurva AC
Selamat kepada Anda yang telah dapat memahami kegiatan belajar 2 dengan baik dan silahkan menyelesaikan tugas mandiri 2.
Selamat bekerja.