Berdasarkan proses terjadinya perairan laut dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
Laut Ingresi,
terjadi karena dasar laut mengalami penurunan. Kedalaman laut ingresi pada umumnya lebih dari 200 meter.
Contoh laut ingresi adalah Laut Maluku dan Laut Sulawesi.
Laut Transgresi, terjadi karena permukaan air laut bertambah tinggi. Laut transgresi umumnya terdiri dari laut dangkal yang kedalamannya kurang dari 200 meter.
Contoh laut transgresi adalah Laut Jawa, Laut Cina Selatan dan Laut Arafura.
Laut Regresi, terjadi karena laut mengalami penyempitan akibat adanya proses sedimentasi lumpur yang dibawa oleh sungai.
Zona Laut Menurut Letaknya
Berdasarkan letaknya, perairan laut terdiri dari :
Laut Tepi, yaitu laut yang terdapat di tepi benua.
Contohnya Laut Jepang, Laut Cina Selatan dan Laut Arab.
Laut Tengah, yaitu laut yang terletak di antara dua benua.
Contohnya Laut Tengah, laut-laut yang ada di wilayah Indonesia.
Laut Pedalaman, yaitu laut terletak di tengah-tengah benua dan hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan.
Contohnya Laut Hitam dan Laut Baltik
Zona Laut Menurut Kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya, wilayah perairan laut terdiri dari empat zona, yaitu :
Zona Litoral, yaitu wilayah antara garis pasang dan garis surut air laut. Wilayah ini kadang-kadang kering pada saat air laut surut dan tergenang pada saat air laut mengalami pasang. Zona litoral biasanya terdapat di daerah yang pantainya landai. Pada zona ini banyak terdapat banyak binatang, tapi bukan ikan melainkan undur-undur dan jingking atau kepiting darat.
Zona Neritik, adalah daerah dasar laut yang mempunyai kedalaman rata-rata kurang dari 200 meter. Contohnya wilayah perairan laut dangkal di Paparan Sunda dan Paparan Sahul di wilayah perairan Indonesia. Seperti Laut Jawa, Selat Sunda dan Laut Arafuru. Sinar matahari masih banyak di zona ini. zona neritik merupakan bagian yang paling banyak terdapat ikan dan tumbuhan laut.
Zona Batial, adalah wilayah perairan laut yang memiliki kedalaman antara 200 meter – 1.800meter. Secara geologis zona ini merupakan batas antara daratan dengan perairan.
Zona Abisal, adalah wilayah perairan laut yang memiliki kedalaman antara 1800 m sampai 6000 m. Contohnya Palung Laut Banda (7.440meter) dan Palung Laut Mindanao (10.830 meter). Pada zona ini sinar matahari tidak mampu menembus sehingga suhu sangat rendah dan mencapai titik beku air. Selain itu tumbuhan tidak ada lagi dan jumlah binatang menjadi sedikit atau berkurang.