Rangkuman

 

Wawancara dalam istilah lain dikenal dengan interview. Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan berita, data, atau fakta di lapangan. Prosesnya bisa dilakukan secara langsung dengan bertatap muka langsung (face to face) dengan narasumber. Namun, bisa juga dilakukan dengan tidak langsung seperti melalui telepon, internet atau surat (wawancara tertulis).
Dalam bidang jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Wawancara biasanya dilakukan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Sukses tidaknya wawancara selain ditentukan oleh sikap wartawan juga ditentukan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang baik biasanya mengundang simpatik dan akan membuat suasana wawancara akan berlangsung akrab alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup ikut ditentukan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan baik oleh nara sumber maupun wartawan.
Sebelum melakukan wawancara hendaknya menyusun daftar pertanyaan dengan berpedoman pada 5W dan 1H (what, who, why, when, where, dan how).
 
Contoh wawancara:
Safa, redaktur Buletin Siswa membuat janji wawancara dengan Direktur Klinik Aesculapin, Dr. Lian Polim. Safa ingin mendapat komentar tentang Hari Anti Asap Rokok Sedunia.

Safa:

Selamat pagi, Dok! Saya dari Buletin Siswa, sudah janji lewat telepon dengan sekretaris Bapak kemarin.

Dokter:

Selamat pagi, Nak! Ada yang bisa saya bantu?

Safa:

Terimakasih, Dok. Langsung saja, Saya ingin komentar Dokter tentang Hari Anti Asap Rokok Sedunia.

Dokter:

Ya, kita harus terus mengingatkan masyarakat akan bahaya asap rokok untuk kesehatan. Bahayanya besar sekali untuk jantung, tekanan darah, paru-paru, pernapasan dan lain-lain.

Contoh laporan hasil wawancara dalam bentuk narasi:

Dalam rangka memperingati Hari Anti Asap Rokok Sedunia. Safa wartawan dari Buletin Siswa telah mewawancarai Dr. Lian Polim. Berikut komentarnya bahwa dengan adanya Hari Anti Asap Rokok Sedunia untuk terus mengingatkan masyarakat akan bahaya asap rokok untuk kesehatan. Bahayanya besar sekali untuk jantung, tekanan darah, paru-paru, pernapasan dan lain-lain, demikian komentar Dr. Lian Polim dari Klinik Aesculapin.