Pendahuluan

Kompetensi

Latihan

Tes

 

Materi 2. Menyusun Teks Tanggapan Deskriptif

 

Kamu telah memahami perbedaan antara teks tanggapan deskriptif dan teks laporan hasil observasi.
Pada kegiatan 3 ini kamu akan menyusun teks tanggapan deskriptif berjudul Gamelan yang disusun secara acak sehingga menjadi utuh, yaitu terdiri atas paragraf identifikasi, klasifikasi atau definisi, dan deskripsi bagian.

Perhatikan teks berikut! Tuliskan ‘identifikasi’ untuk paragraf identifikasi, ‘klasifikasi’ untuk paragraf klasifikasi, dan ‘deskripsi’ untuk deskripsi bagian pada kotak yang disediakan di bawah teks ini. Setelah terjawab semua, kliklah tombol “PERIKSA” untuk mengetahui jawabanmu.

Silakan mencoba!


Kebahasaan dalam Teks Tanggapan Deskriptif
Pada materi 1 kamu telah mempelajari pemodelan teks tanggapan deskriptif dan menyusun teks tanggapan deskriptif sesuai sturkturnya. Kamu pun telah memiliki pengetahuan mengenai ciri-ciri teks tanggapan deskriptif. Nah, pada materi 2 ini  kamu akan mempelajari unsur kebahasaan dalam teks tanggapan deskriptif, yaitu kalimat tunggal dan imbuhan me- dan per-.
Kegiatan 1 Memahami Kalimat Tunggal1)

Perhatikan contoh berikut!
  • Tari Piring salah satu seni tari tradisonal di Minangkabau.
  • Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring.
  • Tarian ini diiringi oleh alat musik Talempong dan Saluang.
  • Pukulan Gong amat penting sekali karena ia akan menjadi panduan kepada penari untuk menentukan langkah dan gerak Tari Piringnya.
  • Setelah masuknya agama Islam ke Minangkabau, tradisi tari piring tidak lagi digunakan sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa.
Pada contoh di atas terdapat contoh kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat nomor 1, 2, dan 3 adalah kalimat tunggal, sedangkan contoh nomor 4 dan 5 adalah kalimat majemuk.

Mengapa kalimat nomor 1, 2, dan 3 disebut kalimat tunggal?
Kalimat nomor 1, 2, dan 3 disebut dengan kalimat tunggal karena berpola sederhana atau hanya terdiri atas satu pola. Satu pola kalimat dapat saja terdiri atas subjek-predikat, subjek-predikat-objek, atau subjek-predikat-keterangan2).
Contoh:
Tari Piring           salah satu seni tari tradisonal             di Minangkabau.
      S                                  P                                          K

Tarian ini            dimainkan              dengan menggunakan piring.
      S                      P                                     K

Tarian ini            diiringi            alat musik Talempong dan Saluang.
      S                    P                                    O

Kegiatan 2 Memahami imbuhan me- dan per-

Imbuhan dalam bahasa Indonesia terdiri atas awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), dan imbuhan gabung (konfiks). Yang akan dibahas pada materi ini hanya awalan me- dan per-.

Awalan me-3) berfungsi untuk membentuk kata kerja atau verba. Prefiks ini mengandung beberapa arti:
  • `melakukan tindakan seperti tersebut dalam kata dasar`. Contoh: menari, melompat, mengarsip, menanam, menulis, mencatat
  • `membuat jadi atau menjadi`. Contoh: menggulai, menyatai, menjelas, meninggi, menurun, menghijau, menua
  • `mengerjakan dengan alat`. Contoh: mengetik, membajak, mengail, mengunci, mengetam
  • `berbuat seperti atau dalam keadaan sebagai`. Contoh: membujang, menjanda, membabi buta
  • `mencari atau mengumpulkan`. Contoh: mendamar, merotan

Contoh dalam kalimat:
  • Dahulu tari ini merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada dewa-dewa setelah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah.
  • Kombinasi musik yang cepat dengan gerak penari yang begitu lincah membuat pesona Tari Piring begitu menakjubkan.
  • Ritual dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang kemudian diletakkan di dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis.
  • Makna kata melimpah adalah ‘membuat jadi’, sedangkan membuat, membawa, dan melangkah  bermakna ‘melakukan tindakan’.    
Awalan  per- 4) berfungsi untuk membentuk kata  kerja. Makna  imbuhan per- ini antara lain sebagai berikut.
  • ‘membuat jadi lebih’. Contoh: Persempit jalan masuknya air di sawah kalian!
  • ‘membagi jadi’. Contoh: Satu perempat gajinya disumbangkan untuk fakir miskin.
  • ‘membuat jadi’. Contoh: Jangan perbudak orang-orang!