![]() |
![]() |
Fenomena di Litosfer dan Atmosfer Bumi
Proses Pemanasan Global
Pemanasan Global
1. Lapisan Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi, lapisan udara ini ikut bumi berotasi dan berevolusi mengelilingi matahari. Ketinggian lapisan atmosfer kira-kira 1.100 km yang terdiri dari campuran gas-gas, debu, dan uap air.
Gas-gas dalam udara:
Karena tebalnya (tingginya) atmosfer mengakibatkan penyebaran gas-gas dalam atmosfer dan suhunya tidak sama.
Atmosfer dapat dibagi menjadi beberapa lapisan.
a. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan paling bawah mempunyai ketinggian sampai kira-kira 10 km, lapisan di daerah katulistiwa lebih tebal dari daerah kutub bumi. Peristiwa-peristiwa cuaca terjadi pada lapisan ini, selain itu hampir 80% seluruh atmosfer berada pada lapisan ini.
Makin tinggi dari permukaan bumi suhu udara makin rendah, setiap kenaikan 1 km dari permukaan bumi suhu udara turun sekitar 6,5o C.
b. Stratosfer
Stratosfer yaitu lapisan udara di atas troposfer mempunyai ketinggian sekitar 10 km sampai 30 km. Pada lapisan ini makin ke atas suhunya makin naik.
Pada lapisan stratosfer bagian atas terdapat lapisan gas yang dapat menyerap sinar ultraviolet dengan kuat yaitu lapisan ozon (O3). Karena itu ozon dikatakan perisai makhluk hidup dipermukaan bumi dari sinar ultraviolet.
c. Mesosfer
Lapisan di atas stratosfer adalah mesosfer, lapisan ini mempunyai ketinggian sekitar 30 km sampai 50 km. Pada lapisan ini makin ke atas suhu makin rendah, karena tidak ada gas yang dapat menahan radiasi sinar matahari suhu lapisan ini dapat mencapai -140o C.
d. Termosfer
Lapisan termosfer juga disebut lapisan panas, karena semakin ke atas suhunya semakin tinggi. Lapisan ini tingginya sekitar 50 km sampai 400 km.
e. Ionosfer
Lapisan ionosfer adalah lapisan yang banyak mengandung ion. Lapisan ionosfer terdapat di lapisan termosfer. Molekul-molekul nitrogen dan oksigen berubah menjadi ion setelah melepaskan elektron karena menyerap sinar matahari. Peristiwa ini disebut ionisasi. Ion positif setelah ditumbuk elektron bebas akan berubah menjadi atom netral lagi.
Lapisan ionosfer dapat memantulkan gelombang radio, gelombang radio yang mudah dipantulkan ionosfer adalah yang berfrekuensi rendah yang sering dipakai untuk radio broad cast AM . Akibat pemantulan ini gelombang radio dapat mencapai jarak yang jauh di permukaan bumi.
e. Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan atmosfer yang paling luar. Pada lapisan ini pengaruh gravitasi bumi sangat kecil sekali (hampir tidak ada pengaruh gravitasi bumi), berat udara sama dengan nol, dan tidak ada tekanan udara. Molekul-molekul pada lapisan eksosfer ini sangat mudah meninggalkan atmosfer menuju angkasa luar.
2. Proses Pemanasan Global
Pemanasan global adalah gejala peningkatan suhu secara global di permukaan bumi. Pemanasan global ini terjadi karena efek rumah kaca dari gas rumah kaca. Pemanasan global juga disebabkan oleh lubang ozon (O3) yang berkaitan dengan pemakaian freon (Chlorofluorocarbon atau CFC).
Sinar matahari berupa gelombang elektromagnetik menyimpan energi. Sinar matahari yang masuk mengenai bumi menyebabkan bumi menjadi panas. Sebagian energi panas tersebut oleh bumi dipantulkan kembali ke atmosfer sebagai gelombang panas, berupa sinar infra merah. Sinar infra merah yang dipancarkan bumi tidak mampu menembus atmosfer sampai ke angkasa luar, di dalam atmosfer sinar infra merah itu diserap oleh berbagai molekul gas sehingga suhu atmosfer naik. Kenaikan suhu atmosfer inilah yang disebut efek rumah kaca. Gas-gas dalam atmosfer yang menyerap gelombang panas disebut gas rumah kaca.
3. Pengaruh Pencemaran terhadap Udara
Gas rumah kaca yang dominan adalah karbondioksida (CO2) yang berasal dari pernafasan, pembusukan, serta pembakaran bahan organik. Penggunaan minyak bumi, batu bara, dan gas sebagai bahan bakar mesin-mesin industri, alat rumah tangga dan mesin kendaraan bermotor yang semakin meningkat menghasilkan sisa pembakaran seperti karbon dioksida, asam nitrat, dan metana. Gas-gas tersebut akan terakumulasi di udara dan dikenal sebagai gas rumah kaca.
Pemanasan global dapat menimbulkan berbagai dampak antara lain:
Daerah hutan sangat penting untuk menjaga keseimbangan gas-gas rumah kaca di atmosfer, karena menyerap gas karbondioksida (CO2) dan menghasilkan gas oksigen (O2).