Vulkanisme adalah proses keluarnya cairan magma dari dalam bumi menuju ke permukaan bumi. Magma adalah batuan cair pijar di dalam perut bumi yang terdiri darilarutan mineral silikat dan gas dengan suhu yang sangat tinggi. Proses vulkanisme ini menghasilkan gunung api.
Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batuan, tetapi tidak mencapai permukaan Bumi. Magma sudah membeku sebelum mencapai permukaan bumi.
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar ke permukaan Bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi apabila tekanan gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit Bumi sehingga menghasilkan letusan yang sangat dahsyat.
Sumber gambar : http://beckyisjwara.wordpress.com/2011/12/11/ringkasan-blok-2011-geografi/
Bentukan –Bentukan Hasil Intrusi Magma dan ekstrusi magma
Bentuk intrusi magma
Intrusi magma menghasilkan bentukan-bentukan sebagai berikut :
Batolit adalah magma yang membeku di dalam dapur magma. Dapur magma adalah rongga besar dengan dinding tidak beraturan dalam kerak bumi.
Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut.
Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela sela lipatan (korok).
Diaterma adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan kepundan gunung berapi bentuknya seperti silinder memanjang.
bentukan hasil intrusi magma
Sumber gambar : http://rahmatkusnadi6.blogspot.com/2010/10/belajar-geografi-zona-laut-sungai-gempa.html
Hasil Ekstrusi Magma
Materi hasil ekstrusi magma dapat berupa:
Lava, yaitu magma yang keluar sampai ke permukaan bumi dan mengalir ke permukaan bumi.
Lahar, yaitu material campuran antara lava dengan materi-materi yang ada di permukaan bumi berupa pasir, kerikil, debu, dan lain-lain dengan air sehingga membentuk lumpur.
Eflata dan piroklastika yaitu material padat berupa bom, lapili, kerikil, dan debu vulkanik.
Ekhalasi (gas) yaitu material berupa gas asam arang seperti fumarola (sumber uap air dan zat lemas), solfatar (sumber gas belereng), dan mofel (gas asam arang).
Berdasarkan bentuk lubang keluarnya magma ekstrusi magma dapat di bedakan Menjadi:
Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi, berbentukKerucut gunung api.
Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri.
Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak Magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang sangat luas.
Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
Gunung api strato atau kerucut.
Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung api kerucut. Letusan pada gunung api kerucut termasuk letusan kecil.letusan dapat berupa lelehan batuan yang panas dan cair. Seringnya terjadi lelehan menyebabkan lereng gunung berlapis lapis.Oleh karena itu, gunung api ini disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut.
Gunung api maar.
Bentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar tidak banyak. gunung berapi ini terbentuk karena ada letusan besar yang membentuk lubang besar pada puncak yang di sebut kawah. Gunung api maar memiliki corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya Klakah.
Gunung api perisai
Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentuk perisai. gunung api perisai contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api perisai terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang terbantuk menjadi sangat landai.
Gejala Post Vulkanik
Gunung api yang sudah kurang aktif, memiliki tanda-tanda yang disebut gejala post vulkanik, atau pasca vulkanik atau setelah aktivitas vulkanik dengan gejala-gejala sebagai berikut.
Sumber gas asam arang (CO2 dan CO) yang disebut mofet. Gas ini berbahaya sebab dapat menyebabkan mati lemas bagi orang yang menghirupnya. Contoh: Kawah Timbang dan Nila di Dieng (Jawa Tengah), Tangkuban Perahu dan Papandayan (Jawa Barat).
Sumber gas belerang , disebut solfatara. Contoh : Tangkuban Parahu (Jawa Barat), Dieng (Jawa Tengah) dan Rinjani (NTB).
Sumber gas uap air, disebut fumarol. Contoh : Dieng (Jawa Tengah) dan Kamojang (Jawa Barat).
Sumber air panas. Sumber air panas yang mengandung zat belerang, dapat digunakan untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit kulit.
Sumber air mineral. Sumber air mineral ini berasal dari airtanah yang meresap bercampur dengan larutan mineral tertentu seperti: belerang, atau mineral lain. Contoh sumber air mineral terdapat di: Ciater dan Maribaya (Jawa Barat), dan Minahasa (Sulawesi Utara).
Geyser. Pancaran air panas yang berlangsung secara periodik disebut geyser. Geyser yang terkenal terdapat di Yellow Stone National Park, California (USA), pancaran airnya bisa mencapai ketinggian 40 meter. Pancaran air semacam ini juga terdapat di Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat.