![]() |
![]() |
Dinamika Interaksi Manusia Dengan Lingkungan Alam
Dinamika Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam
Dinamika adalah gerakan atau aktivitas yang dapat mempengaruhi atau merubah kondisi disekitarnya. jika diartikan pada kehidupan kita manusia dengan lingkungan, maka dinamika ini memiliki arti aktivitas atau kegiatan yang dilakukan manusia terhadap lingkungan yang dapat mempengaruhi lingkungan sekitarnya atau disebut juga interaksi terhadap lingkungan.
Interaksi dapat diartikan sebagai adanya hubungan yang saling membutuhkan antara dua buah object yang berlainan jenis. Kita sering mendengar kata interaksi antara hewan dan tumbuhan dalam suatu ekosistem. Interaksi antara hewan dan tumbuhan ini bisa diartikan adanya hubungan yang saling membutuhkan antara kedua makhluk hidup tersebut.
Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari interaksi lingkungannya. Contohnya manusia bernapas dari udara di lingkungan sekitarnya. Manusia makan, minum, dan menjaga kesehatan semua memerlukan lingkungan. Interaksi dengan lingkungan tersebut memengaruhi perkembangan kehidupan manusia, baik langsung maupun tidak langsung.
Coba amati lingkungan disekitar kita! Komponen-komponen apa saja yang dapat kita lihat di sekitar lingkungan kita..? Komponen lingkungan dapat dibedakan menjadi lingkungan abiotik, biotik, sosial, dan budaya.
Lingkungan abiotik adalah : unsur lingkungan hidup yang terdiri atas benda-benda tidak hidup, seperti tanah, batuan, udara, dan lain-lain.
Lingkungan biotik adalah : lingkungan hidup yang terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, tumbuhan, hewan, dan jasad renik.
Lingkungan Sosial adalah : Lingkungan sosial adalah tempat dimana masyarakat saling berinteraksi dan melakukan sesuatu secara bersama-sama antar sesama maupun dengan lingkungannya.
Lingkungan sosial terdiri dari beberapa tingkat. Tingkat yang paling awal adalah keluarga.
Lingkungan Budaya adalah :
Lingkungan segala kondisi baik berupa materi (benda) maupun nonmateri yang dihasilkan manusia melalui aktivitas dan kreativitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa bangunan, peralatan, pakaian, senjata, dan juga termasuk nonmateri, seperti tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian, dan sistem politik.
Pada awalnya, dinamika pada interaksi antara manusia dengan lingkungan lebih bersifat alami dan mencakup komponen-komponen seperti, abiotik (yang tidak dapat diperbarui), biotik (yang dapat diperbarui). Namun jumlah manusia dan kebutuhannya terus bertambah sehingga manusia terus-menerus mengambil sumber daya yang ada di alam. Kenyataannya, tidak hanya jumlahnya yang bertambah, tetapi gaya hidupnya juga berubah. Makin maju kehidupan manusia makin banyak kebutuhannya. Kebutuhan manusia tidak lagi hanya sekadar terpenuhinya kebutuhan primer berupa sandang (pakaian), pangan (makanan), dan papan (tempat tinggal), tetapi juga kebutuhan sekunder berupa kendaraan, pakaian bermerk, dan lain-lain.
Manusia menciptakan berbagai benda penunjang untuk memenuhi kebutuhannya. Benda-benda tersebut kemudian menjadi bagian dari lingkungan secara keseluruhan. Bahkan, di daerah perkotaan lingkungannya didominasi oleh komponen-komponen kehidupan perkotaan seperti jalan, jembatan, permukiman, perkantoran, hotel, dan lain-lain. Lingkungan alam telah diganti atau diubah secara besar-besaran oleh lingkungan buatan atau binaan manusia.
Dinamika dari interaksi antara manusia dan lingkungannya berlangsung melalui dua cara. Interaksi dinamika pertama, manusia dipengaruhi oleh lingkungan. Interaksi dinamika kedua, manusia memiliki kemampuan untuk mengubah lingkungan. Karakteristik interaksi dalam dinamika tersebut berbeda antara dinamika satu daerah dan interaksi dinamika di daerah lainnya atau dinamika satu masyarakat dengan dinamika masyarakat lainnya.
Para siswa coba perhatikan interaksi lingkungan pada masyarakat yang tradisional, ada kecenderungan interaksi lingkungan lebih dominan dalam memengaruhi kehidupan seperti halnya dalam lingkungan masyarakat pedesaan.
Sebaliknya, pada daerah yang masyarakatnya memiliki tingkat peradaban yang telah maju, dinamika pada interaksi manusia cenderung dominan sehingga lingkungannya telah banyak berubah dari lingkungan alam menjadi lingkungan binaan hasil karya manusia, seperti halnya dalam dinamika dari interaksi antara manusia dengan lingkungan masyarakat perkotaan.