Pendahuluan

Kuis

Referensi

Tim

 

Uraian

 

Nusantara sudah sejak lama menjadi bagian dari jaringan perdagangan global. Nusantara menjadi kawasan yang sering dilalui para pedagang dalam jaringan global tersebut: Cina, India, Persia, Arab. Samudra Pasai memiliki pelabuhan dagang untuk eksport antara lain lada ke Gujarat dan Benggala serta menampung barang-barang dari Pulau Jawa. Pelabuhan di kerajaan Samudra Pasai sangat strategis itu dijadikan sebagai tempat transito (singgah) barang-barang dari berbagai negara sebelum diekspor ke tempat tujuan akhir.

 

Samudra Pasai berhasil membangun pelabuhan laut. Sebagian sejarahwan sepakat kedatangan Islam pertama bersamaan dengan proses perdagangan:

  • Pedagang : Arab – Persia – Oman – Kairo – Armenia – Gujarat
  • Tujuan : Siam – Pahang – Patani – Kamboja – Campa - Cina

 

Islam masuk ke Nusantara dengan cara damai. Proses Islamisasi yang damai tersebut merupakan bagian dari jaringan global antara masyarakat islam di Asia Barat dengan Asia Selatan dan Eropa. Selama beberapa bulan para pedagang dari berbagai negara tinggal di Samudra Pasai menunggu angin musim untuk kembali ke negaranya sehingga mereka bergaul dengan penduduk setempat. Kesempatan ini digunakan oleh para pedagang dari Arab, Gujarat, dan Persia untuk menyebarkan Islam.

 

Dari Samudra Pasai peradaban muslim menyebar ke Malaysia, pedalaman Sumatra, dan Jawa. Penduduk pesisir memiliki budaya maritim. Kehidupan penduduk pantai tergantung pada perdagangan internasional cenderung menerima Islam dalam rangka mempertahankan para pedagang muslim yang sudah ada sejak abad ke-7.

 

Dari catatan musafir dari Maroko yaitu Ibnu Batutah Samudra Pasai dikenal sebagai tempat pergantian kapal. Pelayaran perdagangan antar daerah (letaknya di muara sungai), antar pulau dan antar negara  di nusantara punya peran penting dalam proses Islamisasi di Nusantara,

 

Kerajaan Samudera Pasai mencapai masa kejayaannya dibuktikan dengan kemampuan kesultanan Samudera Pasai membuat mata uang emas yang disebut Dirham pada masa Sultan Malik Az-Zahir (1297-1326) pada abad ke 13. Bisa disebutkan mata uang Samudera Pasai adalah mata uang emas pertama yang dikeluarkan di Nusantara oleh kerajaan islam dengan ornamen islam (tulisan arab) yang tertulis dalam sisi atas dan sisi bawah, karena pada masa itu kerajaan nusantara lain baru mengeluarkan mata uang dari perak. Hubungan dagang dengan pedagang-pedagang Pulau Jawa juga terjalin. Produksi beras dari Jawa ditukar dengan lada. Pedagang-pedagang Jawa mendapat kedudukan yang istimewa di pelabuhan Samudera Pasai. Mereka dibebaskan dari pembayaran cukai.

 

Islam masuk ke Indonesia dengan cara damai. Proses Islamisasi yang damai tersebut merupakan bagian dari jaringan global antara masyarakat