Pendahuluan

Kuis

Referensi

Tim

 

Uraian

 

  1. Letak kerajaan Kutai

Berdasarkan bukti-bukti sejarah yang ditemukan letak kerajaan Kutai berada di Kalimantan Timur, di hulu sungai Mahakam. Wilayah kerajaan Kutai berada dekat dengan jalur pelayaran dan perdagangan yang melalui selat Makasar yaitu dari Asia Selatan menuju Asia Timur serta memanfaatkan sungai Mahakam untuk persinggahan dan pelayaran para pedagang. Para pedagang yang singgah di Kutai ini memanfaatkanya untuk menambah perbekalan air, makanan, serta keperluan pelayaran selanjutnya. Dalam persinggahan mereka menjalin hubungan dengan penduduk sekitar untuk saling mengenal dan mengakrabkan diri sehingga mulailah mereka saling mengenal kebudayaan masing-masing. Para Brahmana yang datang ke Kutai menyebarkan agama Hindu. Penduduk pribumi dalam perkembangan selanjutnya pergi memperdalam agama Hindu ke India. Sekembali dari India mereka memperkenalkan sistem pemerintahan kerajaan yang bercorak Hindu.

Penggunaan nama kerajaan Kutai merujuk pada tempat atau daerah di Kalimantan Timur tempat ditemukannya bukti-bukti peninggalan kerajaan tersebut. Kenyataanya tidak ada dari prasasti-prasasti yang ditemukan menyebutkan nama kerajaan tersebut melainkan kesepakatan para ahli untuk menyebut daerah Kutai sebagai sebutan terhadap kerajaan yaitu kerajaan Kutai yang bercorak Hindu.

 

  1. Bukti-bukti keberadaan Kerajaan kutai

Pada tahun 1879 di bukit Berubus, Muara Kaman Kalimantan Timur ditemukan tujuh prasasti yang dipahatkan pada tiang batu atau yang dikenal dengan sebutan yupa sesuai nama yang disebutkan pada prasastinya sendiri. Sampai saat ini yupa yang ditemukan berjumlah tujuh buah. Diperkirakan kerajaan ini berdiri awal abad ke 5 M, hal ini dibuktikan dengan bentuk yang tulisan pada yupa yaitu menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Perkiraan tahun tersebut diperoleh berdasarkan perbandingan huruf yang sama dan seusia yang ditemukan di India.

 

 Gambar : Yupa

 

 

  1. Raja-raja yang pernah memerintah Kutai

Berdasarkan isi dari yupa dapat diketahui bahwa raja pertama kerajan Kutai adalah Kudungga. Ia mempunyai putra bernama Aswawarman dan Ia mempunyai tiga putra, yang terkenal adalah Mulawarman. Dari yupa-yupa yang ditemukan hanya menceritakan tiga generasi dalam kerajaan Kutai yaitu :

 

  1. Kudungga

Nama Kudungga jelas bukan nama Hindu, namun merupakan nama asli orang Nusantara (suku Dayak). Diduga ia merupakan kepala adat yang sangat berpengaruh. Setelah Hindu masuk merubah struktur pemerintahan dari kepala adat menjadi seorang raja.

 

  1. Aswawarman

Kerajaan Kutai yang bercorak Hindu berawal dari pemerintahan Aswawarman yang merupakan putra Kudungga yang disebut sebagai vamsekerta (pembentuk keluarga) yang berarti raja pertama membentuk keluarga yang sudah berbudaya India. Nama Aswawarman merupakan nama yang berasal dari bahasa sansekerta. Ini membuktikan bahwa pada masa pemerintahannya sudah mengenal agama Hindu. Penobatan Aswawarman dilakukan dengan cara Hindu yaitu dengan cara vyatyastoma yaitu pengangkatan seseorang menjadi kasta yang tinggi misalnya menjadi bangsawan atau raja. Pada masa pemerintahannya ia memperluas wilayahnya dengan mengadakan upacara aswawedha (melepas kuda-kuda diikuti prajurit sampai dimana telapak kaki kuda tersebut maka disitulah batas kerajaan). Aswawarman mempunyai tiga orang putra, yang terkenal adalah Mulawarman yang kelak menggantikannya menjadi raja.

 

  1. Mulawarman

Mulawarman menjadi raja besar dan terkenal karena baik budi, bijaksana, adil, kuat dan sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya sehingga rakyat makmur dan aman. Beberapa yupa menceritakan tentang raja Mulawaraman, diantaranya  berisi:

  • Sang maharaja Kudungga mempunyai putra yang termasyur bernama Aswawarman yang seperti Angsuman (dewa matahari). Aswawarman mempunyai tiga putra dan yang terkemuka adalah Mulawarman raja yang berkelakukan baik, kuat dan berkuasa.
  • Raja Mulawarman menghadiahkan tanah kepada para Brahmana
  • Raja Mulawarman telah melakukan sedekah minyak dengan lampu serta bunga malai.
  • Raja Mulawarman telah memberikan sedekah 20.000 sapi kepada Brahmana ditempat suci bernama Waprakeswara
  • Raja Mulawarman telah mengalahkan raja-raja di medan perang dan menjadikan mereka bawahannya seperti yang dilakukan raja yudhistira. Ia juga menghadiahkan sapi 40 ribu, lalu 30 ribu lagi.

 

  1. Perkembangan Agama masyarakat Kutai

Kemajuan kerajaan Kutai juga bisa dilihat dari adanya golongan terdidik yaitu masyarakat yang telah menguasai huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Dalam Yupa tidak disebutkan keadaan kehidupan masyarakat Kutai. Diketahui bahwa Aswawarman adalah pembentuk keluarga (dinasti/wangsa) dan mulailah corak hindu dari masyarakatnya terlihat.

 

  1. Perkembangan  sosial masyarakat Kutai

Walaupun tidak ada keterangan tentang kehidupan masayarakat Kutai namun bisa diduga bahwa mayarakat Kutai dipengaruhi oleh kebudayaan India dan agama Hindu.  

 

  1. Perkembangan Ekonomi masyarakat Kutai

Jika dilihat dari letak kerajaan Kutai yang berada dialiran sungai Mahakam diperkirakan kehidupan penduduknya bergantung pada sungai tersebut yaitu  berniaga dengan memanfaatkan sungai sebagai sarana pengairan dan transportasi. Dalam salah satu Yupa berisikan pengorbanan sapi yang begitu banyak untuk para barhmana sehingga kemungkinan peternakan sudah dikenal oleh masyarakat Kutai atau mendatangkan dari luar yang berarti sudah melakukan hubungan perdagangan dengan bangsa asing Dengan pengorbanan sapi 20.000 ekor kemungkinan jumlah yang besar itu menunjukan betapa makmur kerajaan Kutai ketika itu.   Demikian pula dengan korban emas yang banyak dilakukan raja Mulawarman  berarti jika emas itu diperoleh dari dalam negeri kemungkinan masyarakat Kutai sudah mengenal penambangan emas dan pengolahannya, sedangkan jika diperoleh dari luar menandakan bahwa msayarakat Kutai sudah mengenal perdagangan dari daerah lain.