Kegiatan Belajar 1

 

KETERKAITAN SIKAP, PERILAKU TOLERANSI DENGAN NILAI MORAL LAINNYA


Kegiatan belajar 1 ini akan menjelaskan kepada Anda mengenai “Keterkaitan sikap perilaku toleransi dengan nilai moral lainnya”.Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat:
1. menyebutkan tentang pengertian toleransi;
2. memberikan contoh-contoh sikap saling menghargai;
3. menerapkan sikap kasih sayang sesama manusia;
4.

memberikan contoh sikap kasih sayang terhadap sesama manusia; dan

5. menjelaskan kaitan kerukunan umat beragama dengan adanya perbedaan suku, budaya dan golongan.
   
Pengertian, sikap dan perilaku toleransi

Menurut kamus bahasa Indonesia oleh W.J.S. Poerwodarminto pengertian sikap adalah perbuatan yang didasari oleh keyakinan berdasarkan normanorma yang ada di masyarakat dan biasanya norma agama. Namun demikian perbuatan yang akan dilakukan manusia biasanya tergantung apa permasalahannya serta benarbenar berdasarkan keyakinan atau kepercayaannya masing-masing. Apakah Anda paham pengertian sikap menurut W.J.S. Poerwodarminto?

Bila sudah paham kita lanjutkan dengan pengertian toleransi. Toleransi berasal dari bahasa Latin; tolerare artinya menahan diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati lapang terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda. Sikap toleran tidak berarti membenarkan pandangan yang dibiarkan itu, tetapi mengakui kebebasan serta hak-hak asasi para penganutnya.

Ada tiga macam sikap toleransi, yaitu:

  1. Negatif: Isi ajaran dan penganutnya tidak dihargai. Isi ajaran dan penganutnya hanya dibiarkan saja karena dalam keadaan terpaksa. Contoh PKI atau orang-orang yang beraliran komunis di Indonesia pada zaman Indonesia baru merdeka.
  2. Positif: Isi ajaran ditolak, tetapi penganutnya diterima serta dihargai. Contoh Anda beragama Islam wajib hukumnya menolak ajaran agama lain didasari oleh keyakinan pada ajaran agama Anda, tetapi penganutnya atau manusianya Anda hargai.
  3. Ekumenis: Isi ajaran serta penganutnya dihargai, karena dalam ajaran mereka itu terdapat unsur-unsur kebenaran yang berguna untuk memperdalam pendirian dan kepercayaan sendiri. Contoh Anda dengan teman Anda sama-sama beragama Islam atau Kristen tetapi berbeda aliran atau paham.
Dari beberapa contoh uraian di atas cobalah Anda tulis contoh-contoh lainnya yang Anda ketahui antara lain:

Contoh No. 1: ....
Contoh No. 2: ....
Contoh No. 3: ....

Untuk contoh nomor 1 Anda dapat menjawab DI/TII, atau aliran-aliran agama yang dianggap sesat baik oleh pemerintah maupun oleh penganut agama itu sendiri. Bagus!, Anda telah memberikan contoh yang tepat.

Untuk contoh nomor 2 jika Anda beragama Nasrani, kemudian Anda diminta oleh teman Anda untuk melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan, maka Anda wajib menolaknya tetapi teman Anda tersebut perlu dihormati dan dihargai. Itulah contoh yang paling sederhana.

Pada contoh nomor 3 sebaiknya Anda memberikan contoh misalnya ada dua teman Anda, yang satu beragama Budha yang satunya lagi beragama Hindu. Meskipun kedua teman Anda itu berbeda agama dengan Anda tetapi perlu dan wajib mereka itu dihargai, demikian pula sebaliknya.

Jika Anda dapat memberikan contoh-contoh seperti itu berarti Anda telah memahami sikap dan perilaku toleransi dalam kehidupan beragama.

Selanjutnya manakah gambar atau ilustrasi di bawah ini yang sesuai dengan sikap toleransi yang benar.

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Jika Anda memilih gambar nomor 4 berarti Anda tepat. Mengapa, karena memang pada gambar 4 tersebut menunjukkan adanya sikap dan perilaku toleransi dalam kehidupan beragama.

Bagaimana? Apakah Anda paham? Jika sudah paham saya akan menjelaskan tentang sikap toleransi sejati?

Toleransi sejati didasarkan pada sikap hormat terhadap martabat manusia, hati nurani dan keyakinan serta keikhlasan sesama apapun agama, suku, golongan, ideologi, atau pandangannya. Seorang yang toleran berani mengadakan wawancara atau berdialog dengan sikap terbuka untuk mencari pengertian dan kebenaran dalam pengalaman orang lain, untuk memperkaya pengalaman sendiri dengan tidak mengorbankan prinsip-prinsip yang diyakini.

Kaitannya dengan sikap saling menghargai dan contoh-contohnya.

Marilah kita renungkan dan amati suasana peri kehidupan bangsa Indonesia. Kita harus merasa bangga akan tanah air kita dan juga kita harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kita telah dikaruniai tanah air yang indah dengan aneka ragam kekayaan alam yang berlimpah ditambah lagi beraneka ragam suku, ras, adat istiadat, budaya, bahasa, serta agama dan lain-lainnya.

Kondisi bangsa Indonesia yang pluralistis menimbulkan permasalahan tersendiri, seperti masalah SARA, paham separatisme, tawuran ataupun kesenjangan sosial. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia, kerukunan hidup antar umat beragama harus selalu dijaga dan dibina. Kita tidak ingin bangsa Indonesia terpecah belah saling bermusuhan satu sama lain karena masalah agama.

Toleransi antar umat beragama bila kita bina dengan baik akan dapat menumbuhkan sikap hormat menghormati antar pemeluk agama sehingga tercipta suasana yang tenang, damai dan tenteram dalam kehidupan beragama termasuk dalam melaksanakan ibadat sesuai dengan agama dan keyakinannya.

Melalui toleransi diharapkan terwujud ketenangan, ketertiban serta keaktifan menjalankan ibadah menurut agama dan keyakinan masing-masing. Dengan sikap saling menghargai dan saling menghormati itu akan terbina peri kehidupan yang rukun, tertib, dan damai.

Contoh pelaksanaan toleransi antara umat beragama dapat kita lihat seperti:
a. membangun jembatan,
b. memperbaiki tempat-tempat umum,
c. membantu orang yang kena musibah banjir,
d. membantu korban kecelakaan lalu-lintas.

Jadi, bentuk kerjasama ini harus kita wujudkan dalam kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan dan tidak menyinggung keyakinan agama masing-masing.

Kita sebagai umat beragama berkewajiban menahan diri untuk tidak menyinggung perasaan umat beragama yang lain.

Hidup rukun dan bertoleransi tidak berarti bahwa agama yang satu dan agama yang lainnya dicampuradukkan. Jadi sekali lagi melalui toleransi ini diharapkan terwujud ketenangan, ketertiban, serta keaktifan menjalankan ibadah menurut agama dan keyakinan masing-masing. Dengan sikap saling menghargai dan saling menghormati itu, akan terbina peri kehidupan yang rukun, tertib, dan damai.

Dalam kehidupan sehari-hari Anda, apakah contoh-contoh toleransi antar umat beragama seperti diuraikan di atas telah Anda lakukan? Jika Anda telah melakukannya berarti Anda telah berperilaku toleran dan saling menghargai. Tetapi jika Anda tidak melakukannya berarti Anda tidak toleran dan tidak saling menghargai. Sikap seperti itu harus dijauhi.

Kaitannya dengan sikap kasih sayang sesama manusia dan contoh-contohnya.

Cobalah Anda renungkan sejenak, apakah Anda pernah mengalami suatu pengalaman yang menyentuh perasaan Anda? Atau sebaliknya Anda sepertinya merasa dibenci diperhatikan atau disayang oleh orang lain. Contoh ketika Anda ditegur oleh Bapak Ibu Guru karena ketahuan nyontek waktu ulangan. Atau orangtua Anda melarang keluar malam untuk bermain, tidak mau membantu pekerjaan orangtua Anda.

Mengapa guru atau orangtua menegur Anda? Itu semua dilakukan karena begitu sayangnya guru atau orangtua kepada Anda. Benar ‘kan?

Toleransi antar umat beragama bila kita bina dengan baik akan dapat menumbuhkan sikap hormat menghormati antar pemeluk agama sehingga tercipta suasana yang tenang, damai dan tenteram dalam kehidupan beragama termasuk dalam melaksanakan ibadat sesuai dengan agama dan keyakinannya.

Pada uraian di atas telah dijelaskan bahwa sikap toleransi tidak berarti membenarkan orang lain berpendapat lain yang tidak sesuai dengan hak asasi, karena pengertian toleransi itu sendiri juga berarti suatu sikap perbuatan yang dilandasi oleh kasih sayang sesama manusia.

Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri, sudah pasti memerlukan orang lain. Contoh: sebagian rezeki kita, datang lewat rezeki orang lain. Sebagian dari keberlangsungan kehidupan kita, bergantung pada keberadaan orang lain. Sebagian dari kesuksesan kita, bertumpu kepada kesuksesan orang lain. Adakah yang bisa hidup sendiri di dunia ini tanpa orang lain? Sulit, bahkan mustahil.

Dalam kaitan dengan baik buruknya perilaku kita, ketergantungan itu juga ada. Setidaknya, kita perlu bantuan orang lain untuk menjadi baik, minimal sebagai mitra, sahabat, atau saudara yang mengingatkan di kala kita lalai, yang menuntun kita saat kita tersesat, yang membimbing kita ketika kita kebingungan.

Demikian pula Anda sebagai seorang siswa secara tidak langsung sering mendapatkan kasih sayang baik dari guru Anda maupun dari kedua orangtua, benarkah demikian? Jika benar berarti guru dan orangtua Anda memiliki sikap kasih sayang terhadap Anda. Misalnya ketika Anda terlambat masuk sekolah, guru Anda menegurnya mengapa Anda terlambat? Demikian pula orangtua Anda sering menanyakan apakah Anda sudah makan? Nah, contoh-contoh tersebut sebagai sikap kasih sayang guru dan orangtua Anda terhadap Anda. Andapun bisa melakukan itu bukan?

Kaitannya dengan kerukunan di antara umat beragama, suku, budaya, dan golongan dan contoh-contohnya.

Norma agama mengajarkan kepada manusia untuk berbuat kebajikan kepada sesama karena manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki harkat dan martabat sama serta memiliki akal dan budi yang mulia. Dengan akal dan budinya, manusia wajib menjalin hubungan baik dengan lingkungan hidupnya, dengan sikap saling menghormati dan saling mengasihi. Setiap manusia dikaruniai hak-hak asasi yang harus dihormati oleh orang lain.

Manusia yang percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa akan selalu berbuat baik dan bersikap toleran terhadap manusia lain.

Pernahkah Anda berbuat baik kepada teman Anda atau saudara Anda yang lainnya?

Coba Anda berikan contoh perbuatan-perbuatan baik Anda terhadap teman Anda. Pernahkah Anda meminjamkan buku kepada teman Anda? Pernahkah Anda menghormati orang yang berbeda agama atau suku dengan Anda? Jika Anda melakukan perbuatan itu berarti Anda telah berbuat baik terhadap teman Anda baik yang berbeda agama maupun suku. Itulah yang diharapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Dari uraian di atas marilah kita menyadari bahwa:

  1. Hidup saling mengingatkan dalam usaha mencapai tata pergaulan yang baik merupakan sikap dan perbuatan yang terpuji.
  2. Tanpa hidup saling mengasihi dan saling menghormati antara sesama warga masyarakat, kehidupan masyarakat akan menjadi buruk dan rusak. Tentu Anda tidak menghendaki bukan?
  3. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa mengajarkan agar manusia hidup saling menghormati dan saling mengasihi walaupun manusia itu tidak seagama dan sekepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuku, seadat dan sebagainya. Ajaran agama menuntun ke arah perbuatan yang baik saling menghormati bagi sesama manusia di dunia tanpa kecuali.

Demikianlah uraian materi pada kegiatan 1 modul ini, saya yakin Anda telah memahaminya bukan? Mudah-mudahan. Nah, untuk mengetahui sebatas mana penguasaan materi Anda pada kegiatan belajar 1 ini, silahkan Anda kerjakan tugas kegiatan 1.