Pendahuluan

Kompetensi

Latihan

Tes


Tim

 

Fungsi Reproduksi Pada hewan

 

 

 

Semua makhluk hidup akan mati, bergantung pada panjang pendeknya usia. Rentangan usia antara satu makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya berbeda. Begitu juga dengan hewan, setiap hari kita melihat ada saja hewan yang mati. Namun jumlah hewan disekitar kita tidak pernah habis. Hal ini disebabkan setiap jenis hewan mempunyai kemampuan untuk berkembangbiak atau reproduksi. Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan anak atau individu yang baru. Reproduksi pada makhluk hidup bertujuan untuk: Menambah jumlah populasi Menjaga dan mempertahankan kelestarian jenisnya di bumi ini agar tidak habis atau punah. Namun, kelestarian jenis suatu makhluk hidup tidak hanya ditentukan oleh kemampuan untuk bereproduksi. Kelestarian jenis suatu organisme ditentukan juga oleh kemampuan adaptasi dan seleksi alam.

 

Cara reproduksi pada hewan secara umum dibagi menjadi dua, yaitu:

 

gambar. Reproduksi aseksual.

 

1. Reproduksi aseksual

Reproduksi aseksual yaitu dihasilkannya individu baru tanpa peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Perkembangbiakan aseksual umumnya terjadi pada hewan tidak bertulang belakang (avertebrata), dan sebagian kecil hewan bertulang belakan (vertebrata). Beberapa cara reproduksi aseksual diantaranya dengan membelah diri (pembelahan biner),  yaitu pembelahan diri dari satu sel menjadi dua sel baru. Misalnya, terjadi pada Protozoa. Fragmentasi, yaitu pemisahan sebagian sel dari suatu koloni dan selanjutnya membentuk koloni sel baru. Misalnya, terjadi pada Volvox. Beberapa jenis vertebrata juga mampu melakukan reproduksi seksual dan aseksual secara parthenogenesis. Pada bulan Mei 2007, para ilmuwan menemukan bahwa hiu martil dapat bereproduksi secara aseksual melalui partenogenesis, di mana hiu jenis ini memiliki kemampuan untuk menyuburkan telur mereka sendiri hingga menjadi individu baru.

 

2. Reproduksi seksual

Gambar. Reproduksi seksual

 

 

Perkembangbiakan seksual melibat organ kelamin jantan dan organ kelamin betina serta ditandai oleh adanya peristiwa pembuahan (fertilisasi). Pembuahan dapat terjadi di luar tubuh maupun di dalam tubuh. Bila terjadi di luar tubuh disebut fertilisasi eksternal, misalnya pada ikan dan katak. Bila pembuahannya terjadi di dalam tubuh disebut fertilisasi internal. Misalnya pada kura-kura (reptile), ayam (aves), dan singa (mamalia).

 

 

Fertilisasi pada hewan dibagi menjadi dua berdasarkan tempat terjadinya, yaitu:

 

Fertilisasi internal pada reptilia, burung, dan singa  (mamalia)

 

1. Fertilisasi internal

Fertilisasi internal apabila fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk betina. Misalnya pada reptilia, burung, dan mamalia.

 

Fertilisasi eksternal Telur ikan dan telur katak

 

2. Fertilisasi eksternal

Fertilisasi yang terjadi di luar tubuh induk betina disebut fertilisasi eksternal. Fertilisasi eksternal biasanya dialami oleh hewan yang hidup di air, misalnya ikan dan katak. Hewan yang fertilisasinya di luar tubuh induk akan menghasilkan sel telur dan sel sperma dalam jumlah yang sangat banyak. Hal ini terjadi karena: Kemungkinan terjadinya pembuahan sangat kecil sehingga dengan menghasilkan sel telur dan sel sperma dalam jumlah yang banyak dapat memperbesar keberhasilan proses fertilisasi. Kemungkinan terjadinya gangguan terhadap sel telur, sel sperma dan zigot hasil fertilisasi sangat besar, misalnya keadaan alam yang tidak menguntungkan atau dimakan hewan lain.