![]() |
![]() |
Bercerita dengan urutan yang baik
Uraian
Pada kegiatan belajar sebelumnya, kamu telah memahami pengertian bercerita. Bercerita merupakan kegiatan menceritakan atau menuturkan cerita secara lisan, baik berdasarkan teks cerita maupun tidak. Bercerita juga merupakan kegiatan "benefaktif", yaitu kegiatan yang dilakukan untuk orang lain, dan bukan untuk diri sendiri. Dengan demikian, pada saat bercerita harus memperhatikan kepahaman pendengarnya.
Agar dapat bercerita dengan baik, kamu telah berlatih menentukan pokok-pokok cerita. Nah, berikut ini kamu akan berlatih merangkaikan pokok-pokok cerita tersebut menjadi urutan cerita yang baik.
Hal yang perlu diperhatikan dalam merangkai pokok-pokok cerita adalah bagaimana mengawali cerita, urutan peristiwa, penggunaan kata penghubung, dan bagaimana mengakhiri cerita.
Bagaimana mengawali cerita
Mengawali sebuah cerita dapat dilakukan dengan mengenalkan tempat, waktu, atau tokoh cerita terlebih dahulu untuk menarik perhatian pembaca. Pengenalan waktu dapat menggunakan kata dahulu kala, pada zaman dahulu, konon, dan alkisah. Pengenalan tempat dapat menggunakan kata di suatu desa, di sebuah hutan, cerita ini berasal dari daerah …., dan di sebuah kerajaan. Pengenalan tokoh cerita dapat dilakukan dengan mengenalkan penokohannya, watak tokoh atau kebiasaan tokoh, misalnya, Mbok Sarni adalah seorang janda miskin, si Kancil adalah binatang yang cerdik dan pandai, harimau adalah penguasa hutan belantara, dll.
Urutan peristiwa
Urutan peristiwa dalam cerita berkaitan dengan alur/jalinan cerita. Urutan peristiwa dapat berupa urutan klimaks atau alur maju dan urutan antiklimaks atau alur mundur. Pokok-pokok sebuah cerita dapat ditentukan dari urutan peristiwanya.
Penggunaan kata penghubung
Penggunaan kata penghubung merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah cerita. Kata penghubung yang dimaksud dapat berupa penggunaan kata ganti, pengulangan kata atau kalimat pada kalimat atau paragraf sebelumnya, penggunaan kata hubung antarkata, antarkalimat, atau antarparagraf. Penggunaan kata ganti, seperti aku, saya, kamu, dia, mereka, kalian. Kata penghubung antarkata, seperti tetapi, melainkan, dan, atau, sedangkan. Kata penghubung antarkalimat, seperti bahkan, saat, ketika, setelah, sebelum, dengan, agar, untuk, supaya, jika, asalkan, bila, walaupun, meskipun. Kata penghubung antarparagraf, seperti namun, akan tetapi, akhirnya.
Bagaimana mengakhiri cerita
Sebuah cerita yang baik tentu saja harus diakhir, entah itu berakhir dengan bahagia dan hidup dengan tenteram (happy ending), entah berakhir dengan kesedihan dan berakhir dengan kematian (bad ending).
Perhatikan Sembilan gambar di bawah ini.