KB 1 : Menentukan pokok-pokok cerita
KB 2 : Merangkai pokok-pokok cerita menjadi urutan cerita yang baik dan menarik
KB 3 : Bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat.
Penutup
![]() |
![]() |
Bercerita dengan urutan yang baik
Latihan
Perhatikan teks cerita berikut ini.
ASAL NAMA SINGAPURA
Ratusan tahun yang lalu hiduplah sang Nila Utama, Raja Sriwijaya. Pada suatu pagi, ditemani beberapa pengawal setianya, Raja pergi berlayar. Dalam perjalanan, angin topan datang. Para pengawal mengusulkan agar Raja membatalkan niatnya. “Paduka, sungguh berbahaya meneruskan perjalanan pada saat seperti ini. Lebih baik kita singgah dulu ke tempat yang aman. Kalau hamba tak keliru, tempat terdekat dari sini adalah Pulau Tumasik. Bagaimana kalau kita ke sana sambil menunggu keadaan tenang,” kata kapten kapal. Raja setuju. Perahu mereka pun merapat ke Pulau Tumasik. Setelah mendarat, Raja meninggalkan kapal dan berkeliling melihat-lihat pulau itu. Ketika berkeliling itulah tiba-tiba seekor binatang berkelebat tak jauh darinya. Raja terkejut dan terpukau. Binatang itu begitu besar, berwarna keemasan, dan tampak gagah. “Mahluk apakah itu?” “Kalau hamba tak salah, orang-orang menyebutnya singa, Yang Mulia,” jawab salah seorang pengawal. “Apa?” Tanya Raja. “Singa, Yang Mulia,” jawab pengawal. Raja lalu minta keterangan lebh banyak tentang biantang yang baru pertama kali dilihatnya itu. Dengan penuh perhatian Raja mendengarkan penjelasan pengawalnya. “Kalau begitu, kita beri nama tempat ini Singapura. Artinya, Kota Singa,” usul Raja. “Setuju, Raja,” jawab pengawal bersamaan. Sejak itulah kota itu bernama Singapura.
|