Pendahuluan

Kuis

Referensi

 

Uraian

 

Pada kegiatan belajar sebelumnya, kamu telah berlatih menentukan pokok-pokok cerita dan merangkai pokok-pokok cerita tersebut menjadi urutan cerita yang baik dan menarik.

Pada kegiatan belajar ini, kamu akan berlatih bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat. Bercerita dengan  urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat dapat dilakukan dengan menggunakan media atau alat peraga atau tanpa alat peraga.

Kelebihan bercerita menggunakan media atau alat peraga, yaitu  dapat membantu pendengar atau penonton dalam memahami isi cerita. Bercerita tanpa alat peraga  dapat membantu pendengar atau penonton dalam mengembangkan daya konsentrasi untuk memperhatikan isi cerita dari cara pencerita membawakan cerita tersebut, yaitu dari suara, lafal,  intonasi, dan gestur, serta mimik.

Agar memudahkan pendengar atau penonton memahami cerita, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pencerita adalah urutan cerita, suara, lafal, intonasi, gestur dan mimik sesuai dengan isi cerita.

  1. Urutan cerita merupakan bagian dari pokok-pokok cerita. Seorang pencerita harus memahami urutan ini cerita yang akan diceritakannya dengan baik agar cerita berjalan sesuai dengan alur dan tidak membingungkan pendengar.
  2. Suara yang digunakan dalam bercerita tentu saja harus jelas sesuai dengan tempat bercerita.  Suara yang digunakan dalam bercerita di ruang yang kecil tentu berbeda dengan suara yang digunakan dalam bercerita di ruang yang besar atau lapangan.
  3. Lafal merupakan cara seseorang atau sekelompok orang dalam mengucapkan bunyi bahasa, dapat berupa  vokal, konsonan, atau gabungan vocal, dan gabungan konsonan. Sebagai contoh, kata Indonesia harus dilafalkan dengan huruf I, yaitu Indonesia, bukan endonesia atau endonesya.
  4. Intonasi merupakan naik turunnya kata atau kalimat sesuai dengan suasana atau keadaan cerita. Sebagai contoh, kata pergi yang diucapkan dengan intonasi menaik, berarti  bahwa tokoh dalam cerita tersebut sedang diusir. Kata pergi yang diucapkan dengan intonasi menurun, berarti bahwa  tokoh dalam cerita tersebut sedang bertanya.
  5. Gestur diartikan sebagai gerak tubuh seseorang saat bercerita, baik tangan, kepala, maupun tubuh yang disesuaikan dengan cerita yang sedang dibawakan.
  6. Mimik diartikan sebagai ekspresi wajah saat bercerita. Jika cerita tersebut sedih, mimik pencerita pun menunjukkan kesedihan. Jika cerita tersebut gembira, mimik pencerita pun menunjukkan kegembiraan.

 

Perhatikan cerita Timun Emas berikut dengan saksama.